Cara Mengatasi Tanah Ekspansif
21 September 2021 • 2 Menit Baca • Artikel
Tanah ekspansif merupakan jenis tanah yang memiliki potensi kembang-susut tinggi. Tanah ekspansif umumnya diakibatkan perubahan kadar air sehingga menyebabkan perubahan volume tanah
Konstruksi infrastruktur di atas tanah ekspansif sering mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah. Pergerakan ini muncul karena adanya perubahan volume tanah (pengembangan) yang diakibatkan adanya perubahan kadar air dalam tanah selama musim kemarau dan musim hujan
KONSEP PENANGANAN KONSTRUKSI DI ATAS TANAH EKSPANSIF
1. Penggantian Tanah Expansif
- Penggantian material tanah yang tergolong ekspansif hingga kedalaman tertentu. Pilihan ini akan menjadi tidak efektif apabila level muka air befluktuatif tinggi.
- Material pengganti harus tanah timbunan pilihan (non-ekspansif) sehingga tidak menimbulkan masalah kembang susut di bawah konstruksi infrastruktur
- Kedalaman tanah ekspansif yang diganti minimal 1 m
2. Manajemen air
- Faktor utama terjadi kembang susut pada tanah ekspansif karena perubahan kadar air pada tanah. Untuk mencegah perubahan kadar air berlebih akibat adanya rembesan dari air permukaan, maka drainase harus dibuat agar air tidak merembes kebawah badan jalan.
- Geotextile non-woven, Geo-pipe, dan Geomembran dapat menjadi pilihan untuk menciptakan sistem drainase yang baik.
3. Membran (covering)
- Geomembran merupakan material kedap air . Adanya geomembrane mencegah agar air permukaan merembes ke bagian bawah struktur konstruksi jalan.
- Pemasangan geomembran menjadi pilihan paling efektif dalam menangani permasalahan tanah ekspansif ini
4. Pembebanan
- Beban vertikal yang diberikan oleh timbunan di atas tanah ekspansif akan mengurangi pengembangan tanah.
- Metode pembebanan hanya dapat dilakukan untuk tanah ekspansif dengan tingkat aktifitas pengembangan (swelling) rendah sampai dengan sedang.
Geomembrane
Spesifikasi dan detail product
Tagged
#geomembrane