Fungsi dan Aplikasi Geosintetik di Konstruksi Jalan
Geosintetik cukup umum digunakan di dalam konstruksi jalan termasuk geotextile , geogrid, geocell, geonet, dan geomembrane. Berbagai macam geosintetik ini dapat memenuhi satu atau lebih fungsi yang dibutuhkan pada konstruksi jalan. Contohnya, pada tahun 1970 , geosintetik digunakan untuk memperkuat kinerja dari jalan pada tanah lunak. Bermula tahun 1980, geosintetik berkembang untuk memperkecil resiko retak pada aspal.
Gambar di atas menunjukkan beberapa kemungkinan penempatan geosintetik pada konstruksi jalan beserta fungsinya. Secara general fungsi dapat diperjelas sebagai berikut:
Separasi
Geosintetik ditempatkan dikedua lapisan material yang berbeda, untuk menjaga kesatuan dan fungsi dari masing-masing lapisan material. Kunci utama yang harus menjadi perhatian dalam hal ini, yakni tingkat ketahanan geosintetik semasa konstruksi
Filtrasi
Geosintetik sebagai filter untuk menyaring agar air dapat mengalir melalui geosintetik, dan partikel tertahan pada geosintetik yang dimaksud. Kunci utama yang menjadi perhatian yakni permitivitas dan pore size dari geosintetik
Reinforcement
Geosintetik memiliki kekuatan tarik yang berfungsi sebagai perkuatan dalam menjaga stabilitas tanah-geosintetik secara composite. Kunci utama dalam design yakni kekuatan tarik dari geosintetik.
Kekakuan
Geosintetik memiliki kekuatan untuk mengontrol deformasi dari composite (tanah-geosintetik). Kunci dari fungsi ini yakni , peningkatan kekakuan yang disebabkan dari interaksi tanah-geosintetik
Drainase
Geosintetik memperbolehkan gas atau cairan mengalir untuk terdrainase dengan baik . Kunci dari fungsi ini yakni konduktivitas hidrolik dan ketebalan material