scroll to top Call Petrane whatsapp Petrane

Geosintetik pada Area Pertambangan

Geosintetik pada Area Pertambangan

Jenis pertambangan

Seperti yang kita ketahui bahwa pada sektor tambang terdapat beragam jenis area yang beroperasi, seperti: area eksploitasi, area jalur transportasi, area penyimpanan (stockpile), area treatment (tailing), dsb. Pada area – area tersebut memiliki resiko berupa limbah (polusi) dan resiko kerusakan pada struktur. Dalam mengatasi resiko – resiko yang ada, perlunya dilakukan perlindungan dan perkuatan pada kondisi exisiting pada area tambang. Salah satu solusinya adalah menggunakan produk geosintetik.

area pertambangan
Area pertambangan

Area perkuatan tambang

Pada tambang area yang paling utama adalah area ekspolitasi. Area eksploitasi pada tambang umumnya dikelilingi oleh lereng – lereng. Area lereng yang ada memiliki resiko longsor yang cukup besar, terutama ketika dilakukannya proses drilling dan blasting pada area sekitarnya. Untuk mencegah resiko longsor pada area lereng terdapat 2 produk geosintetik yang dapat digunakan, berupa geomat dan geocell. Pada geomat membantu pertumbuhan vegetasi pada area lereng dan meminimalisir terjadinya erosi pada lereng. Pada geocell membantu memberi kekangan pada tanah lereng dan memberikan sebuah media tanam pada lereng.

Baca juga: Pengertian geomat dan fungsinya

pertambangan tanpa perlindungan
Kondisi lereng area tambang tanpa perlindungan

Resiko kerusakan area tambang

Selain resiko longsor pada lereng, terdapat resiko kerusakan jalan pada area tambang. Kerusakan yang umumnya terjadi adalah kondisi rutting pada jalan dan kondisi jenuh pada struktur jalan. Kerusakan pada jalan tambang umumnya terjadi karena struktur jalan tidak mampu menahan beban kendaraan yang melintas dan tidak adanya sistem drainase yang baik. Dalam mengatasi hal tersebut, penggunaan geosintetik seperti: geotextile, geogrid, dan geocell dapat menjadi solusi perkuatan dan dapat memberikan stabilisasi struktur pada area jalan. Dengan penggunaan produk – produk geosintetik dapat juga mengurangi kebutuhan material timbunan pada jalan agar mengurangi biaya material dan jalan tidak akan terlalu tinggi.

Baca juga: Cegah erosi lereng dengan geocell

kerusakan jalan tambang
Kerusakan jalan tambang

Selain struktur pada jalan, struktur pada area stockpile perlu diperhatikan. Hal ini mengingat area stockpile merupakan area peletakkan hasil tambang yang berasal dari eksploitasi (melintasi jalan tambang). Area stockpile umumnya terisi dengan adanya tumpukan hasil tambang yang cukup tinggi (berbentuk kerucut) dengan ketinggian ± 8 – 10 meter. Struktur pada tanah stockpile harus diperkuat untuk mengurangi resiko hasil tambang tertekan dan masuk pada tanah stockpile.

area stockpile
Area stockpile

Pada sektor pertambangan, tidak adanya efisiensi 100%. Selalu ada material lainnya yang ikut tertambang. Maka dari itu perlunya proses pemulihan pada hasil tambang. Umumnya limbah hasil proses pemulihan akan ditampung dan dapat disebut sebagai tailing. Material yang ada dapat dikatakan sebagai limbah dan tidak dapat dilepas pada lingkungan sekitar. Sehingga perlunya penampungan dan proses lebih lanjut. Dalam mengatasi hal tersebut dapat meggunakan geomembrane sebagai lapisan kedap pada area penampungan.

penampungan tailing tambang
Area penampungan tailing tambang

PT. Petra Nusa Elshada menyediakan beragam jenis geosintetik seperti: geomembrane, geotextile, geogrid, geocell, geomat, geofoam, geobag, geotube, geosynthetic clay liner, geocomposite, geopipe, karpet beton. Geosintetik yang tersedia memiliki beragam spesifikasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek anda. Geosintetik yang tersedia memiliki 2 jenis yaitu lokal (TKDN) dan impor (non-TKDN). Produk geosintetik yang tersedia telah sesuai dengan standar GRI dan standar ASTM.

Untuk menentukan penggunaan geosintetik yang tepat sesuai dengan project anda, silahkan menghubungi kami pada link berikut:

Artikel Lainnya