Geotextile Separator dan Stabilisator
Geotextile telah banyak diaplikasikan pada konstruksi jalan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar biaya konstruksi lebih ekonomis. Geotextile mampu mengurangi ketebalan agregat dan memperpanjang umur layan jalan. Penggunaan satu lapis geotekstil khasnya dapat menghemat 1/3 ketebalan lapis pondasi agregat untuk jalan di atas tanah dasar yang lunak hingga sedang (Shukla & Yin, 2006).
Fungsi Geotextile pada konstruksi jalan sebagai separator atau stabilisator ditentukan pada daya dukung tanah dasar. Parameter daya dukung ini dapat dilihat dari nilai CBR atau kuat geser.
- Apabila CBR tanah lebih dari 3%, geotextile yang dipilih yakni separator.
- Apabila CBR tanah antara 1%-3%, geotextile yang dipilih yakni stabilisator
Geotextile yang digunakan pada tanah CBR> 3%, perkuatannya akan menjadi kurang efektif, sehingga fungsi utamanya hanya sebagai separator. Apabila geotextile dipasang pada CBR rendam 1-3%, geosintetik akan berfungsi separator, filter, dan perkuatan. Fungsi geosintetik ini disebut stabilisator.
Baca Juga
Produk Geotextile Non Woven
Separator
Pada suatu konstruksi jalan, butiran tanah dasar dapat tercampur dengan lapis agregat. Tercampurnya material ini akan mengakibatkan pengurangan kekuatan dan kekakuan sehingga daya dukung akan berkurang . Hal ini akan mengakibatkan kerusakan dan kegagalan awal pada suatu konstruksi jalan. Geotextile dapat bertindak sebagai separator sehingga memisah pencampuran material tanah dasar dengan agregat.
Pada penggunaan geotextile sebagai separator, kekuatan geosintetik hanya menjamin daya bertahan material selama masa konstruksi dan layan jalan, sehingga lapisan geotextile separator tidak berkontribusi terhadap daya dukung struktur jalan.
Stabilisator
Pada konstruksi jalan, geotextile sebagai separator menyediakan perkuatan pada jalan dengan beberapa mekanisme sbb:
- Pengekangan lateral lapis agregat dan tanah sar melalui friksi dan kuncian antar agregat, tanah dan geotextile
- Geotextile sebagai membrane effect terhadap beban roda
Pada lapis agregat yang dilintasi kendaraan, agregat akan cenderung bergerak. Tanah dasar yang lunak, memberikan tahanan lateral yang sangat kecil, sehingga ketika agregat bergerak, alur akan terbentuk pada permukaan. Geotextile memiliki kemampuan yang baik dalam menahan tarikan terahadap pergerakan lateral agregat.