Geotextile untuk Filter Drainase
Dalam sebuah konstruksi terdapat suatu sektor penting, yaitu sistem drainase. Sistem drainase dapat dibuat dengan banyak jenis, jenis sistem drainase yang umum yaitu menggunakan pipa berlubang (perforated) dan juga drainase berbentuk filter. Sistem drainase secara umum memiliki kelemahan, yaitu potensi masuknya partikel tanah yang mengalir bersama dengan air. Untuk mengatasi hal tersebut bisa digunakannya material agregat, namun potensi partikel tanah lolos masih dapat terjadi. Solusi untuk mencegah partikel tanah lolos, dapat menggunakan geotextile non-woven. Geotextile non-woven dapat menjadi lapisan filter yang permeable terhadap air.
Berikut design dari sistem drainase menggunakan pipa perforated dan geotextile non-woven:
Dengan design sistem drainase berikut, air yang masuk pada pipa perforated tidak memiliki partikel tanah. Partikel tanah umumnya dapat menyumbat lubang perforasi, dengan adanya geotextile maka lubang perforasi akan terlindungi dan dapat menerima air masuk. Berikut merupakan detail untuk gambar 1A:
Berikut design dari sistem drainase menggunakan geotextile non woven:
Pada gambar 3, merupakan design yang dapat digunakan pada lapisan tanah untuk pembuatan taman. Untuk mencegah partikel tanah masuk ke drainase dan menyebabkan hilangnya tanah. Material tanah yang menyumbat sistem drainase dapat membuat air yang menggenang pada area taman dan tidak baik terhadap tanaman yang ada (kondisi terlalu jenuh air). Maka dari itu, geotextile non woven menjadi salah satu pilihan sebagai filter drainase yang ada.
Umumnya design sistem drainase pada taman menggunakan agregat untuk membantu sistem drainase. Namun terdapat solusi alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti agregat. Pengganti agregat tersebut merupakan drainage cell, terbuat dari polimer HDPE dan memiliki sifat sebagai pondasi dan membantu sistem drainase. Berikut merupakan bentuk dari drainage cell: