Jenis Struktur Tanah, Permasalahan Tanah dan Solusinya
Untuk membangun sebuah infrastruktur, tahapan awal dari team pekerja biasanya akan melakukan survei terlebih dulu untuk melihat situasi tempat yang akan dijadikan lokasi konstruksi bangunan. Team survey akan melihat seperti kondisi jalan, sumber air, dan juga struktur tanah. Pengecekan ini dilakukan untuk melihat jenis dan juga tekstur tanah dengan permasalahan yang kemungkinan akan muncul terkait kondisi tanah.
Banyak ditemui, struktur tanah yang tidak cukup kuat sehingga rawan akan terjadinya longsor atau ambles. Jika membangaun suatu kontruksi di daerah dekat perairan, biasanya kondisi tanah masih dipenuhi air hingga membentuk rawa-rawa. Pertanyaannya bagaimana untuk dapat menemukan solusi dari masalah yang muncul? dan apa saja kebutuhan yang bisa digunakan untuk mendukung kondisi tanah yang kurang baik saat pembangunan konstruksi?.
Apa yang dimaksud Struktur tanah?
Ada beberapa para ahli yang mendefinisikan tentang struktur tanah. Seperti, Hardjowigeno mengatakan bahwa struktur tanah adalah sifat fisik tanah yang menunjukkan kondisi partikel tanah. bentuk partikel ini terhubung satu dengan lainnya dan membentuk agregat karena hasil proses pedogenesis. Sementara ahli lainnya yaitu, Bambang Utoyo menyebutkan struktur tanah sebagai susunan gumpalan tanah yang menjadi bentuk tertentu.
Jika ditarik kesimpulan dari para ahli di atas, struktur tanah bisa didefinisikan sebagai susunan gumpalan tanah yang tergabung dan membentuk pola tertentu hasil dari perubahan alam ataupun kegiatan manusia.
Karena struktur tanah sebaiknya diteliti dahulu sebelum membuat bangunan atau konstruksi. Ini dilakukan untuk melihat kemungkinan masalah yang akan muncul pada saat pembangunan. penelitian ini meliputi sampai dengan meneliti efek dari infrastruktur terhadap struktur tanah dan lingkungan sekitar. karena maraknya pembangunan konstruksi atau infrastruktur pada daerah yang mempunyai fungsi penting untuk lingkungan, seperti resapan air ataupun daerah buffer (daerah yang mengelilingi objek alam tertentu).
Pembangunan di daerah tersebut dapat berdampak banyak bagi lingkungan dan masyarakat yang menghuninya. Oleh karena itu, diperlukan penelitian secara mendalam untuk mengetahui apakah pembangunan dapat dilakukan di daerah tersebut, serta efek samping yang dapat ditimbulkan dari infrastruktur setelah dibangun.
Pada setiap pembangunan di daerah dapat berdampak banyak khususnya lingkungan dan masyarakat yang menghuninya. karenanya, dibutuhkan penelitian secara mendalam agar dapat mengetahui apakah pembangunan dapat dilakukan di daerah tersebut, dan efek samping yang dapat ditimbulkan oleh infrastruktur setelah dibangun.
Manfaat dari mengetahui struktur tanah
Aktifitas penelitian struktur tanah memegang peranan tersendiri sebelum melakukan pembangunan. Manfaat pertama adalah, dapat mengetahui kegiatan apa saja yang dapat dilakukan dilokasi tersebut. Misalnya, jenis tanah berkerikil dan memiliki kandungan struktur tanah liat yang biasanya kurang baik untuk membangun sebuah properti, dan biasanya harus dilakukan penyesuaian dari segi pondasi.
Jika struktur tanah dengan kondisi yang lemah, tidak dapat mendukung pembangunan suatu properti sebab akan rawan terjadi longsor. Biasanya, jenis struktur tanah seperti ini dapat ditemui pada daerah pegunungan. Yang memiliki kondisi cenderung sarat dengan air sehingga tidak dapat menahan gaya gravitasi dalam jumlah yang besar. Jika satu kali saja hujan dengan intensitas sedang, maka tanah dapat berisiko longsor dalam waktu singkat.
Dalam hal ini, diperlukan pengerukan ulang, dan ditimbun kembali dengan menggunakan material tanah yang lebih kuat agar dapat mendukung pembangunan properti. Jenis struktur tanah seperti ini baiknya untuk mendukung lokasi perairan atau irigasi. Ini akan cocok karena material tanah sudah mengandung air sehingga dapat memudahkan proses penggalian dan pengaliran. ini salah satu faktor yang membuat suatu perkebunan dengan sejumlah komoditi melakukannya di atas gunung karena irigasi yang mudah dan cuaca yang mendukung.
Penelitian struktur tanah juga dilakukan jika akan membuka suatu lahan untuk kebutuhan pertanian atau perkebunan. Struktur tanah yang memiliki kandungan organisme yang cukup melimpah dan juga bermanfaat, contohnya seperti cacing tanah, sangat baik dijadikan tempat untuk kegiatan tersebut. Proses ini terjadi karena tanah mendapat penggemburan secara alami dari organisme, serta memiliki zat hara dan juga protein yang sangat bermanfaat bagi tanaman yang ditanam.
Selain itu penelitian struktur tanah juga sanget berguna untuk yang sedang meneliti perubahan iklim sebuah wilayah. Dengan bgeitu, mereka dapat mencegah terjadinya bencana alam yang dapat mengganggu area terdekat dan juga makhluk hidup di lokasi tersebut.
Apa saja yang merubah struktur tanah?
Ada beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi atau merubah struktur tanah mulai dari perubahan warna sampai dengan perubahan tekstur tanah. berikut penyebabnya:
Kandungan material penyusun tanah
Setiap jenis tanah mempunyai karakter yang berbeda-beda, semua tergantung dari material pembentuknya seperti warna, tekstur, kandungan, sampai dengan strukturnya. contohnya, tanah yang berasal dari bebatuan akan memiliki warna merah. Beda dengan tanah yang dipenuhi material seperti pasir dan bebatuan, maka akan menghasilkan warna tanah yang lebih terang.
Perubahan cuaca dan Iklim
Cuaca ataupun iklim merupakan salah satu pengaruh juga terhadap struktur tanah. Aktifitas perubahan tersebut akan memengaruhi kegiatan yang dapat dilakukan oleh makhluk hidup sekitar lingkungan terdekat dan proses pembentukan tanah baru.
Pada struktur tanah yang berada pada daerah basah atau sering diguyur hujan maka akan cenderung lembek dan berlumpur karena memiliki banyaknya kandungan air pada tempat tersebut. Selain itu lokasi ini juga akan membuat tanah dapat dengan mudah digenangi air dalam volume banyak, dan dapat menjadi tempat berkumpulnya hewan amfibi ataupun ikan.
Beda dengan struktur tanah yang berada pada pegunungan akan cocok untuk digunakan sebagai tempat bercocok tanam dan berkebun karena memiliki klim yang sejuk dan kandungan tanah yang kaya akan protein. Dengan begitu, kita bisa dengan mudah melihat pepohonan dimana-mana dan menjulang tinggi pada daerah pegunungan. Tetapi sebaliknya, struktur tanah yang berada pada lingkungan dengan iklim panas akan lebih terlihat gersang serta dipenuhi retakan karena memiliki kandungan air yang sangat sedikit.
Banyaknya organisme
Jumlah organisme yang ada di dalam tanah juga dapat mempengaruhi kondisi dari struktur tanah. kandungan asam yang dihasilkan dari mikroorganisme akan dapat mengubah komposisi tanah yang akan mempengaruhi proses pembentukan tanah. Misalnya Hewan mikroba, jenis ini dapat menguraikan bahan organik dan mengembalikan produk dekomposisi, atau kotoran hewan dan serangga, ini akan menghasilkan tambahan bahan organik pada tanah yang dapat berguna untuk kesuburan tanah.
Selain itu, struktur tanah juga dapat berubah jika aktivitas hewan yang tinggal di bawah tanah, contohnya tikus atau cacing, keberadaan mereka akan membuat tanah lebih mudah ditembus udara dan juga air yang dapat mengubah bentuk fisik dari tanah.
Bentuk permukaan tanah
Topografi wilayah juga dapat memengaruhi struktur tanah. Faktor bentuk permukaan tanah, yaitu seperti kemiringan dan posisinya, ini dapat merubah pembentukan tanah. Contohnya, tanah yang berada di lokasi pegunungan atau dataran tinggi akan memiliki sistem irigasi yang sangat baik. Proses ini dapat terjadi karena kondisi tanah dengan kontur sudut miring atau posisi curam yang dapat membantu perairan lebih cepat.
Jenis-jenis struktur tanah
Karena berbagai jenis proses dalam pembentukannya, struktur tanahpun juga memiliki jenis-jenis yang berbeda. Berikut beberapa penjelasan dari masing-masing jenisnya:
1. Jenis prismatik (Prismatic)
Jenis struktur tanah prismatik memiliki ciri sumbu horizontal yang pendek dan mempunyai bentuk yang tidak bulat.
2. Jenis tanah gumpal membulat dan bersudut
Jenis struktur tanah ini terdiri dari beberapa gumpalan tanah yang berbentuk bulat. Seperti pada struktur gumpal membulat, tanah dengan struktur ini juga berbentuk sebuah gumpalan. Tetapi, sudut luar tanahnya bertektur lebih tajam.
3. Jenis struktur tanah remah (crumb)
Jenis ini bisa ditemui pada daerah yang memiliki curah hujan rendah, mempunyai karakteristik yang kering dan gumpalan tanahnya berpori.
4. Jenis struktur tanah tiang (Columnar)
Jenis struktur tanah ini mempunyai sumbu horizontal yang lebih tinggi sehingga akan terlihat lebih lebar dengan bentuk cenderung bulat.
5. Jenis Struktur tanah granular (butiran)
Jenis struktur tanah granular dapat dilihat dari bentuk tanahnya yang bulat dengan bagian sisinya tidak berpori. Jenis tanah ini tidak terlalu kering dan mempunyai sedikit kandungan air, sehingga masih bisa ditanami tanaman.
6. Jenis struktur tanah lempeng (Platy)
Struktur tanah satu ini mempunyai sumbu horizontal lebih panjang dan juga memliki bentuk gepeng atau pipih seperti sebuah lempengan.