scroll to top Call Petrane whatsapp Petrane

Perbedaan Woven & Non-Woven Geotextile

Perbedaan Woven & Non-Woven Geotextile

Pertanyaan : Apa perbedaan antara geotextile woven dan geotextile non woven?

Jawaban :
Penggunaan geotextile meningkat sangat tajam di beberapa dekade terakhir. Geotekstil diawali dengan tekstil yang tersedia di pasar seperti karpet dan kain pelapis. Melihat peluang, pabrik mulai memodifikasi kain tersebut menjadi geotekstil yang mampu menambah nilai lebih pada suatu konstruksi jalan.

Ada dua tipe geotextile yakni woven dan non woven, namun masih banyak para pegiat konstruksi yang mengalami kendala dalam identifikasi produk geotekstil yang ada di lapangan. Kesalahpahaman mengenai fungsi geotextile woven dan geotekstil non woven sering membuat praktisi kesulitan dalam pemilihan geotekstil. Artikel ini akan memberikan informasi detail mengenai kedua produk geotekstil dan fungsinya.

woven dan non woven geotextile

Geotextile Woven adalah?

Generasi awal geotextile woven terbuat dengan model slit tapes ( berbentuk pita). Permukaan yang halus membuat geotekstil ini memiliki permitivitas rendah dan nilai interaksi tanah-tekstil menjadi lebih kecil. Faktor ini membuat geotextile woven tipe ini pilihan yang kurang baik pada aplikasi konstruksi terutama pada kondisi lingkungan yang basah.

Baca Juga: Geotextile woven untuk perkuatan konstruksi jalan

Seiring waktu, geotextile woven cukup berkembang dengan adanya material-material yang memiliki performa lebih tinggi. Perkembangan ini meningkatkan permitivitas dan memiliki nilai koefisien interaksi tanah-tekstil menjadi lebih baik. Material ini juga memiliki filtrasi dan drainase yang sangat baik sehingga sangat cocok digunakan untuk separasi, perkuatan, dan confinement.

Geotextile Non Woven Adalah?

Geotextile non woven terbuat dari tekstil sintetik yang diproduksi dengan serat fiber yang saling terkunci satu dengan yang lain. Woven dan Non woven digunakan pada aplikasi yang serupa ,menjadikan praktisi kesulitan dalam identifikasi material tersebut. Cara paling mudah untuk mengenali geotekstil nonwoven dan geotekstil woven dengan menganalisis secara fisik. Geotextile non woven memiliki bahan seperti kain dengan karakteristik seperti bulu halus pada material .

Geotextile non woven diproses dengan metode needlepunching . Jarum-jarum pada mesin menyatukan serat fiber dalam jumlah besar sehingga saling terkunci satu dengan yang lainnya. Geotextile non woven digunakan untuk separasi , dikombinasikan dengan filtrasi dan drainase ketika aplikasi konstruksi.

Perbedaan umum pada geotextile woven dan non woven ditentukan dari spesifikasi material. Secara umum, woven memiliki kuat tarik lebih tinggi, non woven memiliki kapasitas pengaliran dan permitivitas lebih besar. Paling mudah mengenali keduanya yakni dengan parameter elongasi. Nonwoven memiliki elongasi yang tinggi daripada woven. Suatu material geotextile non woven memiliki elongasi lebih dari 50%, sedangkan woven hanya berkisar 5% sampai dengan 25%.

Baca Juga: Geosintetik geotextile, woven, non woven, geogrid

Hal lain yang sering membingungkan antara woven dan nonwoven geotekstil ada pada berat material tersebut. Contohnya, berat geotekstil woven jarang sekali menjadi spesifikasi. Alasannya, geotekstil ini kebanyakan digunakan untuk separasi dan perkuatan. Material geotekstil woven tidak bergantung pada beratnya.

Sementara itu, geotekstil nonwoven sering memiliki spesifikasi berat material. Seringkali kita mendengar “saya sedang mencari geotekstil nonwoven 150 gr, 200 gr, 500 gr, dan sebagainya” . Geotekstil nonwoven 500 gr berarti produk tersebut memiliki berat 500 gram dalam 1 m2 potongan. Spesifikasi lain seperti kuat tarik, kuat tusuk, dan lainnya sangat bergantung pada berat material geotekstil non woven.

Seiring berkembangnya teknologi, produk geotekstil mengalami perkembangan cukup cepat. Sekarang, nonwoven bisa diproduksi dengan berat yang lebih ringan namun memiliki kekuatan yang sama sehingga biaya pun bisa diefisienkan. Tentunya, harus memperhatikan aplikasi geotekstil seperti untuk proteksi di bawah geomembrane. Parameter seperti kuat tusuk, berat, dan ketebalan menjadi lebih penting dibandingkan parameter kuat tarik dan permitivitas.

Kelebihan Geotekstil Woven dan Geotekstil Non Woven

Proses anyaman pada geotekstil woven , menjadikan material ini memiliki mampu menampung kapasitas beban sangat besar sehingga cocok untuk aplikasi heavy-duty seperti pada pekerjaan jalan. Namun, anyaman geotekstil woven membuat material ini kurang baik pada pekerjaan drainase. Non-porous nya material ini menjadikan material ini juga cukup ideal dalam proyek penanganan erosi lereng , dimana air harus lewat tanpa membawa partikel tanah.

Di sisi lain, non woven geotekstil sangat cocok sebagai aplikasi separasi dan filtrasi. Tidak seperti geotekstil woven, non woven kurang cocok untuk perkuatan dan stabilisasi, namun material ini menjadi pilihan yang sangat baik sebagai proteksi geomembrane terhadap benda-benda yang mampu merusak geomembrane.

Geotekstil non woven memiliki kekuatan yang relative lebih rendah dibandingkan geotekstil woven. Namun, untuk aplikasi konstruksi dimana genangan dan drainase air menjadi suatu permasalahan, non woven geotekstil merupakan pilihan yang sangat baik untuk mengatasi isu tersebut. Geotekstil non woven memiliki ketahanan dan dranase yang sangat baik sehingga menjadikan material ini sangat cocok pada beberapa aplikasi konstruksi.

Artikel Lainnya