Teknik Stabilisasi Perlindungan Garis Pantai
Garis pantai (shore line) merupakan garis imajiner yang tercipta dan menjadi pembatas air laut dengan daratan dan garis ini dapat juga berganti sesuai dengan keadaan pasang surut air laut. Garis pantai juga dapat mengalami perubahan, perubahan yang terjadi dapat bersifat sementara, maupun perubahan yang bersifat permanen dalam jangka waktu tertentu karena adanya rekresi dan akresi.
Garis pantai dapat dijabarkan sebagai suatu garis yang membagi antara lautan dengan daratan, yang dengan terjadinya perubahan pada garis pantai dapat menjadi indikator bahwa pada pantai tersebut telah terjadi erosi ataupun akresi.
Dalam hal ini, perlindungan garis pantai sangat penting karena memberikan integritas yang sangat dibutuhkan ke tepi air dan mengurangi erosi.
Erosi garis pantai adalah proses alami yang cukup umum di sebagian bepantai. Ini biasanya merupakan proses bertahap dan dapat menjadi sangat merusak selama periode waktu tertentu.
Baca Juga
Geotextile Tube
Salah satu penemuan dan teknik modern untuk perlindungan erosi garis pantai seperti pemasangan geotekstil (geotube) telah terbukti menjadi metode perlindungan yang sangat efektif.
Begitu juga dengan peran geotube dalam perlindungan garis pantai yang terbilang metode modern dan handal. Geotube telah menjadi sangat umum untuk aplikasi pemecah gelombang di garis pantai, dan area lain dimana erosi terjadi dan garis pantai mengalami masalah seperti pasang surut, dan gelombang tinggi.
Dengan pemasangan geotube, garis pantai menjadi terlindungi. Selain itu, geotube juga mampu menahan pasir, lanau, dan berbagai partikel lain yang memudahkan garis pantai dalam mempertahakan keluarnya pasir asli.
Pentingnya pemasangan geotube tidak dapat diremehkan karena bahan tersebut telah terbukti sangat efektif dalam menstabilkan garis pantai dan mempertahankannya dalam kondisi baik untuk jangka waktu yang lama.