• 2023-01-20
  • PNE Team

Geotextile untuk Perkuatan dan Separasi Konstruksi Jalan

Pada konstruksi jalan, umumnya bisa terjadinya penurunan, ambles, rutting, dsb. Hal ini dikarenakan material timbunan yang digunakan pada jalan dapat tercampur dengan tanah dasar (subgrade). Pencampuran material ini yang menyebabkan kerusakan-kerusakan jalan yang umumnya terjadi, karena tidak adanya lapisan sebagai separasi. Hal ini dapat semakin parah ketika subgrade tidak mampu menahan beban, jenis timbunan tidak baik, ketinggian tidak cukup, dsb. Lapisan separasi digunakan untuk menahan adanya penurunan material timbunan ketika terdapat beban dari permukaan jalan. Produk geosintetik yang paling umum digunakan untuk menangani permasalahan ini adalah geotextile. Geotextile tentunya tersedia dalam dua jenis, yaitu: geotextile woven dan geotextile non-woven.

Berikut merupakan ilustrasi konstruksi jalan tanpa menggunakan geosintetik sebagai lapisan separasi:

konstruksi jalan tanpa separator
Gambar 1. Konstruksi jalan tanpa separator

Dari gambar ilustrasi diatas (gambar 1), terlihat bahwa lapisan timbunan (base / sub-base) mengalami penurunan karena material turun dan masuk pada tanah subgrade. Penurunan pada jalan tidak akan rata seperti ilustrasi, sesuai sifat tanah yang heterogen. Dengan terjadinya penurunan ini, maka pada bagian permukaan jalan perlu dilakukan patching dan sangat tidak cost effective.

Berikut merupakan ilustrasi konstruksi jalan dengan menggunakan geosintetik sebagai lapisan separasi:

konstruksi jalan dengan separator geosintetik
Gambar 2. Konstruksi jalan dengan separator geosintetik

Pada ilustrasi diatas (gambar 2) terlihat bahwa adanya penggunaan geotextile sebagai lapisan separasi. Dengan adanya geotextile sebagai separator, dapat mengurangi terjadinya penurunan, kerusakan jalan, dan patching pada jalan dikarenakan material timbunan pada area base/sub-base tidak tercampur pada lapisan subgrade yang ada. Selain sebagai lapisan separasi, geotextile dapat membantu perkuatan pada konstruksi jalan. Hal ini dikarenakan geotextile memiliki kekuatan tensile, efek membrane, dan juga dapat membantu friksi pada material timbunan konstruksi jalan.

Efek friksi pada geotextile
Gambar 3. Efek friksi pada geotextile

Efek friksi: dimana terjadi pada geotextile dan geogrid. Adanya friksi antara geosintetik dengan tanah untuk mencegah pergesaran tanah.

Efek membrane pada geotextile
Gambar 4. Efek membrane pada geotextile

Efek membrane: dimana terjadi pada geotextile dan geogrid terjadi lengkungan karena beban. Dari lengkungan tersebut terbentuk gaya yang melawan pembebanan secara vertikal.

CBR dan Fungsi Geotextile
Tabel 1. CBR dan Fungsi Geotextile

Penggunaan geotextile sebagai perkuatan dan separator pada konstruksi jalan telah memiliki standar CBR (tabel 1) dan GSM yang ditetapkan, yaitu: geotextile woven 250 GSM dan geotextile non-woven 400 GSM. Nilai GSM pada geotextile bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada pada lapangan dan penggunaan. Untuk memastikan mendapat kondisi yang ideal dan cost effective dapat melakukan konsultasi.

Hubungi kami