Geokomposit semen adalah produk dengan bahan pabrikasi yang memiliki bahan dasar dari semen yang berada di dalam suatu lapisan atau lapisan geosintetik yang akan mengeras ketika terjadi proses hidrasi. Geokomposit semen biasanya komposisinya terdiri dari beberapa lapisan seperti hidrofilik, lapisan bawah kedap air berbahan PVC dan lapisan inti yang mengandung material semen dengan tambahan kandungan serat.

Komposisi

Material ini memiliki lapisan pertama di paling atas berbentuk serat hidrofilik. Pada lapisan kedua berbentuk matrik serat (fiber), bahan lapisan ketiga pada geokomposit semen ini adalah semen itu sendiri, terakhir atau lapisan ke empat yang posisi paling bawah adalah polimerik atau bahan seperti pvc, hdpe, ldpe, dan lldpe.

Jenis dan Tipe

Untuk Tipe 1 geokomposit semen memiliki kemampuan dalam menahan tegangan geser sebesar kurang dari 50 kg/m2 dengan kecepatan aliran samapai dengan 6 m/s, dan tidak menerima beban tumbuk.
Pada Tipe 2 Jenis ini dapat dipasang pada lapisan yang agak padat tujuannya adalah agar dapat menyangga geokomposit semen seperti pada batuan. Tipe 3 material ini digunakan sebagai perlindungan lereng, dengan kondisi kemiringan lereng harus lebih kecil dari 3:1 panjang lereng harus kurang dari 15 m.

Pemasangan atau Instalasi

Geokomposit Semen dipasang dengan cara dihamparkan sehingga dapat menutup rata permukaan lereng yang akan dilindunginya. Pada saat pemasangan pastikan posisi permukaan yang menempel langsung ke permukaan tanah adalah lapisan polimerik.

Untuk cara penghamparan geokomposit semen diharuskan menggunakan alat bantu khusus yaitu spreader Bar. Karena geokomposit semen yang masih berbentuk roll tidak boleh dihamparkan dengan cara menjatuhkan gulungan dari atas lereng sampai dengan ke bawah lereng.

Baca Juga: Bagaimana Cara Pemasangan Geogrid

Pada bagian ujung atas geokomposit semen yang berada pada parit harus menggunakan angkur berbahan batang baja J-Pins atau bisa menggunakan angkur batuan dengan panjang tertanam miniml 25 cm ini bertujuan agar tidak bergeser saat proses penghamparan geokomposit semen.

Proses penyiraman dilakukan setelah penggelaran selesai, ini akan terjadi proses hidrasi pada saat geokomposit semen terkontak dengan air. Proses hidrasi adalah proses kritis dalam pemasangan geokomposit semen. Proses hidrasi yang tidak sempurna akan menyebabkan berkurangnya kuat lentur dan kapasitas tarik material.