Geogrid Sebagai Upaya Mitigasi Reflective Cracking pada Aspal
Upaya pencegahan reflective cracking pada aspal merupakan aplikasi paling awal geosintetik dengan jalan ber aspal. Reflective crack sering terjadi pada aspal baru yang dioverlay pada aspal eksisting yang telah mengalami crack. Reflective cracking mungkin terjadi karena adanya lendutan atau tegangan geser yang diakibatkan beban kendaraan secara berulang. Selain itu, adanya perubahan suhu secara ekstrim juga dapat menyebabkan hal ini terjadi.
Gambar di atas merupakan crack yang diakibatkan pergerakan lateral yang kemudian menyebabkan lendutan dan pergeseran pada aspal overlay tepat di bawah beban kendaraan. Tegangan yang terjadi pada material akibat pergerakan ini menyebabkan reflective crack pada aspal baru yang membuat aspal rentan terhadap kelembaban yang kemudian akan menyebabkan kegalgan pada sistem.
Geosintetik sudah banyak digunakan untuk memitigasi terjadinya reflective crack pada beberapa kombinasi fungsi, antara lain, perkuatan, kekakuan, dan separasi. Dengan meletakkan geosintetik sebagai elemen tarik di bawah aspal baru, regangan pada aspal dapat dibatasi, sehingga mencegah terjadinya crack.
Kegunaan geosintetik sebagai perkuatan pada lapisan antara aspal baru dan aspal lama,. Gambar di atas menjelaskan kuat tarik geosintetik dapat menghentikan terjadinya reflective cracking. Pada tahun 2002, Montestruque melakukan tes laboratorium pada lapisan aspal yang diperkuat dan aspal yang tidak diperkuat untuk menganalisis efektifitas dari penggunaan geosintetik.
Geogrid dan Non woven digunakan sebagai perkuatan. Hasil analisis menunjukkna bahwa geogrid memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan Non Woven dan tanpa perkuatan. Lebih baru, pada tahun 2016, Correia dan Zornberg melaporkan geosintetik bukan hanya sebagai upaya pencegah reflective crack tapi juga meningkatkan kapasitas struktural pada suatu struktur jalan