Pada umumnya, geomembran terbagi menjadi dua jenis, yaitu geomembrane textured dan geomembrane smooth. Kedua jenis ini dapat dibedakan melalui visualisasinya, yaitu halus dan kasar. Lalu, seperti apa geomembran 500 micron itu?

Ternyata, geomembran juga terbagi lagi menjadi variasi ketebalannya. Ketebalan yang dipilih berdasarkan ukuran tempat penampungan nantinya. Selain itu, jenis material yang akan ditampung pun menjadi dasar pemilihan ketebalan geomembran itu sendiri.

Apa Itu Geomembran?

Sebelum mengenal lebih jauh soal variasi ketebalan geomembran, mari pahami dahulu apa itu geomembran. Geomembran adalah produk geosintetik berbahan biji plastik polimer polyethylene.

Polimer yang dipakai ialah yang densitasnya tinggi dengan kisaran 0,94 gram / cm3. Geomembran juga kerap disebut sebagai terpal High Density Polyethylene (HDPE). Karakteristik bahan ini ialah kedap terhadap air sekaligus gas atau impermeable.

Sifat ini sering menjadi dasar para praktisi konstruksi dalam membangun tempat penampungan. Tempat penampungan yang dimaksud bisa berupa penampungan air baku atau limbah, di mana geomembran berperan sebagai alternatif untuk konstruksi beton.

Pembuatan geomembran ini sendiri biasanya memakai resin HDPE. Kemudian ditambahkan sedikit carbon black dan aditif antioksidan.

Pemilihan resin dan aditif juga faktor lain yang menjadikan material geomembran tahan akan keadaan lingkungan yang bervariasi, serta memiliki keunggulan sendiri soal durabilitasnya.

Variasi Ketebalan Geomembran

Dibanding terpal biasa, material geomembran tidak seperti  geotekstil separator yang tembus air saja, tetapi juga tahan akan suhu tinggi (kira-kira 60 derajat Celcius), anti korosi, dan umur pemakaiannya cukup panjang.

Pasar Indonesia sendiri mempunyai sejumlah variasi ketebalan geomembran, salah satunya adalah geomembran 500 micron. Varian lain adalah 300 mikron, 750 mikron, 1.000 mikron, 1.500 mikron, 2.000 mikron, serta 3.000 mikron.

Baca Juga: Standar Geomembran HDPE Untuk Perikanan

Biasanya, geomembran HDPE dengan ketebalan 300 – 500 mikron sering dipakai pada proyek pembangunan kolam ikan dan tambak garam.

Sementara ketebalan 750 – 3.000 mikron dikhususkan pada pekerjaan geoteknik yang berdasarkan spesifikasi standar internasional.

Jenis-Jenis Geomembran

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada dua jenis geomembran, yaitu smooth dan textured. Selain visualnya, apa saja yang membedakan kedua geomembran ini?

Geomembrane Smooth

Ciri paling tampak pada geomembran ini ialah permukaannya yang licin dan halus pada kedua sisi. Harganya relatif terjangkau daripada geomembrane textured. Karena itu, jenis ini juga lebih sering dijumpai pada macam-macam proyek konstruksi.

Geomembrane Textured

Lapisan geomembran ini memiliki tekstur di mana pada single side texture, tekstur kasarnya ada pada salah satu sisi; sementara pada double side textured, tekstur kasar ada di kedua sisi lapisan.

Penggunaan jenis ini umumnya khusus pada proyek-proyek di kawasan miring (lereng) dan curam. Karena itu, dibutuhkan pula penambahan friksi (anti slip). Friksi sendiri berperan untuk menjaga kestabilan posisi saat diletakkan di antara geomembran dan tanah.

Tips Menentukan Ukuran Geomembran

Geomembran 500 micron kerap menjadi bahan pembuatan tambak udang. Ukuran ini dapat mempertahankan kualitas air sehingga tidak lantas tercampur dengan tanah, lumpur, rumput, dan material lain pada dasar tambak.

Baca Juga: Geomembran: Spesifikasi dan Ukuran Geomembrane

Tips menentukan ukuran geomembran sangat sederhana, yaitu sebagai berikut.

• Hitung luas kolam tambak, kemudian tambahkan 30% sebagai kompensasi ukuran dinding tambak karena harus dilapisi geomembran juga.
• Ketahui luas geomembran per roll dan bandingkan dengan luas kolam tambak untuk mengetahui berapa roll geomembran yang diperlukan.

Penutup

Varian geomembran 500 micron dari petrane.co.id dapat Anda konsultasikan dengan tim engineering Petra. Dengan senang hati kami akan mencarikan solusi terbaik, karena itu hubungi langsung narahubung yang tertera pada situs web kami!