Berbagai upaya untuk mengatasi dan mencegah terjadinya abrasi maupun erosi penting untuk dilakukan karena bisa meminimalisir dampak kerusakan yang ditimbulkan. Selain menggunakan metode geobag, upaya penanganan juga bisa dengan memanfaatkan teknologi geotube.

Tidak berbeda jauh dari geobag, pada metode penanganan ini juga menggunakan material geotekstil yang bentuknya menyerupai tabung besar. Biasanya tabung tersebut akan diisi dengan material tanah atau pasir dan ditempatkan di pesisir pantai. Untuk informasi lengkapnya simak di bawah ini.

Apa Perbedaan Geobag dan Geotube?

Mungkin masih banyak yang menganggap geobag dan geotekstil tube atau tabung geotekstil adalah hal yang sama. Meskipun keduanya terlihat mirip, namun rupanya ada beberapa perbedaan yang bisa ditemukan dari kedua jenis material tersebut. Perbedaan tersebut antara lain adalah:

1.     Ukuran dan Volume

Salah satu perbedaan mendasar yang bisa dilihat dari kedua material berbahan geotekstil tersebut adalah ukuran dan volumenya. Perlu diketahui bahwa ukuran tabung geotekstil jauh lebih besar dari geobag. Sehingga volume atau kapasitas agregat yang diisikan ke dalamnya juga jauh lebih besar.

Untuk proses pengisian pada geotekstil tube ini biasanya dilakukan secara hidrolik menggunakan pompa, kapal keruk atau corong. Selanjutnya pasir yang dimasukkan akan tetap tertahan di dalam tabung geotekstil dan airnya akan mengilang melalui pori-pori kain geotekstil.

2.     Fungsi dan Aplikasi

Selain berbeda dari segi ukuran dan volume, fungsi dan penggunaan kedua produk geosintetik tersebut juga tidak sama. Pasalnya dengan ukuran dan volume yang lebih besar, geotekstil tube lebih banyak digunakan untuk mengatasi abrasi pantai yang berat dengan ukuran pantai yang lebih luas.

Sedangkan pada geobag, biasanya diaplikasikan untuk menahan dan mencegah abrasi pantai dengan skala ringan dan cakupan wilayah yang tidak begitu luas, termasuk untuk menahan arus sungai.

Pengertian Geotube adalah

Pada dasarnya tabung geotekstil ini merupakan produk yang terbuat dari lembaran bahan geotekstil woven maupun non woven. Bentuknya yang menyerupai selubung atau tabung memungkinkan untuk diisi dengan material tertentu di dalamnya, bisa berupa pasir atau tanah.

Mengapa banyak pekerjaan konstruksi yang menggunakan tabung geotekstil semacam ini? Salah satu alasannya adalah karena memiliki banyak keunggulan dibandingkan material lainnya. Keunggulan tersebut antara lain adalah:

• Menggunakan material yang ramah lingkungan sehingga tidak akan berdampak mencemari lingkungan di sekitarnya.
• Ditawarkan dengan harga yang terjangkau dan tersedia dalam berbagai variasi ukuran dengan kapasitas yang berbeda-beda.
• Proses instalasi relatif mudah dan praktis.
• Memiliki kemampuan yang baik dalam menahan partikel.
• Bisa mengikuti bentuk dan kontur permukaan tanah sehingga lebih fleksibel dan efektif digunakan pada kontur tanah yang kurang stabil.
• Proses pengisian material seperti pasir dan tanah ke dalam tabung kain geotekstil cukup mudah dan cepat.

Fungsi Geotube

Sebelumnya sudah dibahas mengenai pengertian dan beberapa keunggulan tabung geotekstil dalam bidang konstruksi atau pekerjaan teknik sipil. Mungkin Anda juga penasaran dengan fungsi dari tabung kain geotekstil tersebut.

Secara umum, tabung geotekstil ini berfungsi sebagai penahan gelombang yang akan mencegah terjadinya abrasi pantai atau erosi akibat gerusan ombak pantai. Namun selain itu, ada beberapa fungsi lain yang tidak kalah penting dalam proyek konstruksi. Diantaranya adalah:

• Digunakan dalam proyek pengerjaan reklamasi pantai.
• Sebagai pelindung dan konstruksi bangunan.
• Pembuatan jetty atau struktur yang menjorok ke daratan.
• Digunakan dalam proyek pembuatan tanggul buatan
• Digunakan sebagai pemecah gelombang.

Dapat disimpulkan bahwa geotube merupakan tabung geotekstil berbahan woven maupun non woven yang fungsinya cukup penting untuk berbagai proyek konstruksi. Termasuk mengatasi abrasi pantai yang berat hingga proyek reklamasi pantai. Untuk melakukan pemesanan produk silakan klik https://petrane.co.id/.